Pada pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2017, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berhasil mengalahkan petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, hubungan antara Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria atau yang akrab disapa Ahok nampaknya mulai terganggu.
Salah satu faktor yang membuat komunikasi politik antara Anies dan Ahok terganggu adalah munculnya isu-isu yang memperkeruh hubungan di antara keduanya. Isu-isu tersebut dapat berasal dari berbagai pihak, mulai dari partai politik hingga masyarakat yang tidak puas dengan kinerja Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Belum lama ini, muncul isu bahwa Anies dan Ahok tidak lagi sejalan dalam menjalankan pemerintahan DKI Jakarta. Beberapa kebijakan yang diambil oleh Anies dinilai tidak sejalan dengan visi dan misi yang diusung oleh Ahok ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Isu-isu ini tentunya membuat hubungan politik di antara keduanya semakin memanas.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang merupakan partai politik yang mendukung Anies Baswedan dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2017, mengaku bahwa mereka belum membahas secara serius mengenai gangguan komunikasi politik antara Anies dan Ahok. Menurut PDIP, hal tersebut masih sebatas isu yang belum terbukti secara jelas.
Meskipun demikian, PDIP menyatakan bahwa mereka tetap akan memantau perkembangan hubungan antara Anies dan Ahok. Partai tersebut juga akan berupaya untuk memediasi kedua belah pihak agar dapat menyelesaikan perbedaan pandangan yang mungkin timbul di antara mereka.
Secara keseluruhan, gangguan komunikasi politik antara Anies Baswedan dan Ahok memang menjadi perhatian banyak pihak. Menjaga hubungan yang baik antara pemimpin adalah hal yang sangat penting dalam menjalankan pemerintahan. Semoga kedua belah pihak dapat menyelesaikan perbedaan pandangan mereka dengan baik dan tetap fokus dalam membangun Jakarta menjadi lebih baik.