Partai Keadilan Sejahtera (PKS) baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang menyinggung hubungan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan putranya, Gibran Rakabuming Raka. Pernyataan tersebut diungkit oleh Partai Gelora yang mengkritik PKS atas tindakannya yang dianggap tidak etis.
PKS menuduh Prabowo dan Gibran terlibat dalam politik uang dan nepotisme, serta menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi. Pernyataan tersebut menuai kontroversi dan kecaman dari berbagai pihak, termasuk Partai Gelora yang menilai bahwa PKS seharusnya fokus pada isu-isu yang lebih penting daripada menyudutkan lawan politiknya.
Partai Gelora juga menegaskan bahwa hubungan antara Prabowo dan Gibran merupakan urusan internal keluarga dan tidak seharusnya dijadikan bahan perdebatan politik. Mereka menilai bahwa PKS seharusnya lebih berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan yang dapat memicu konflik dan memecah belah persatuan bangsa.
Sebagai partai politik yang berkomitmen untuk membangun demokrasi yang sehat dan berkeadilan, Partai Gelora menyerukan kepada PKS untuk lebih mengedepankan etika politik dan menghindari pernyataan yang bersifat fitnah dan provokatif. Mereka juga meminta PKS untuk fokus pada pembahasan isu-isu yang relevan dengan kepentingan masyarakat.
Dalam situasi politik yang semakin memanas menjelang Pemilu, penting bagi semua pihak untuk menjaga sikap dan perilaku yang santun serta mengutamakan kepentingan bersama. Kritik dan perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam politik, namun harus dilakukan dengan cara yang konstruktif dan tidak merugikan pihak lain. Semoga semua pihak dapat belajar dari kejadian ini dan mengambil pelajaran berharga untuk meningkatkan kualitas politik di Indonesia.